Umrah mudah, travel amanah, ibadah penuh berkah

Umrah mudah, travel amanah, ibadah penuh berkah

Kenal Lebih Lengkap tentang Hajar Aswad, Sejarah dan Keutamaannya

Kategori : Features, Ditulis pada : 04 Oktober 2024, 14:36:37

Berkunjung ke Baitullah untuk menunaikan ibadah haji atau umrah, tak lengkap rasanya jika tidak menyentuh Hajar Aswad. Ya, batu hitam yang disebut berasal dari surga ini selalu menarik perhatian umat muslim karena banyak keistimewaannya. Tak puas hanya melihat, bahkan jamaah berusaha untuk dapat mencium Hajar Aswad ini. Apa sih, istimewanya dari batu ini dibanding dengan batu-batu lainnya?

40.jpg

Photo by Rostyslav Savchyn on Unsplash

Berikut ini sejarah dan keistimewaan Hajar Aswad yang wajib Anda ketahui, sehingga Anda bisa memahami mengapa umat muslim berusaha untuk dapat mencium Hajar Aswad waktu melaksanakan ibadah haji dan umrah di Baitullah.

Sejarah Hajar Aswad, Batu Hitam yang Asalnya dari Surga

Hajar Aswad bukanlah batu kebanyakan, yang umum kita jumpai di sekitar. Hal ini dikarenakan batu hitam ini bukan asli dari bumi maupun luar angkasa, namun diyakini sebagai batu yang asalnya dari surga. Sebagaimana sabda Rasulullah dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ahmad dan Tirmidzi, “Hajar Aswad merupakan batu yang asalnya dari surga.”

Belum dipastikan bagaimana Hajar Aswad ini bisa tiba di bumi, apakah turun bersama dengan ketika turunnya Nabi Adam AS, ataukah malaikat yang membawanya dari surga atas perintah Allah ketika masa Nabi Ibrahim. Tentang Hajar Aswad yang berasal dari surga ini, diyakinkan dengan beberapa fakta penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan yang menggungkapkan bahwa Hajar Aswad mempunyai struktur serta karakteristik yang berbeda dengan batuan yang asalnya dari bumi maupun luar angkasa.

Disebut Hajar Aswad karena batu ini berwarna hitam, nama tersebut diambil dari kata dalam bahasa Arab yakni ‘Hajar’ yang berarti batu dan ‘Aswad’ yang artinya hitam. Namun, tahukah Anda bahwa awalnya hajar aswad berwarna putih, lebih putih dari susu. Kemudian warnanya berubah menjadi hitam seiring perbuatan dosa yang dilakukan oleh manusia. Hal ini dipertegas dalam sebuah hadits berikut:

Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW telah bersabda, ”Hajar Aswad itu turun dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dosa-dosa manusia lah yang membuat warnanya jadi hitam.” (HR. Tirmidzi, An-Nasa’i, Ahmad, Ibnu Khuzaimah dan Al Baihaqi)41.jpg

Photo by Haydan As-soendawy from Pexels

Namun, nantinya Hajar Aswad ini akan berubah warna menjadi seperti aslinya. Sebab segala sesuatu yang asalnya dari surga akan kembali ke surga sebelum hari akhir. Ada pula yang menyebut, Hajar Aswad itu terang dan bersinar bahkan manusia tak dapat melihatnya saking terangnya jika saja Allah tidak memadamkan kilaunya.

Kisah Peletakan Hajar Aswad di Zaman Rasulullah

Awalnya, Hajar Aswad ditemukan oleh Nabi Ismail lalu oleh Nabi Adam diletakkan di atas pondasi Ka’bah. Ada riwayat yang menyebutkan bahwa Hajar Aswad ini diantar langsung oleh Malaikat Jibril dari surga pada Nabi Ismail, kemudian ia berikan ke ayahnya yaitu Nabi Ibrahim.

Sebelum diletakkan di salah satu sisi Ka’bah, Nabi Ibrahim membawa Hajar Aswad tersebut berkeliling Ka’bah sebanyak tujuh kali sambil menciuminya. Itulah awal Hajar Aswad ditaruh dekat dengan Ka’bah kemudian terus dijaga. Namun, Hajar Aswad pernah berpindah tempat disebabkan banjir bandang yang terjadi di Kota Makkah.

Saat itu, Kaum Quraisy berdebat hebat serta saling berselisih pendapat tentang siapa yang akan meletakkan kembali Hajar Aswad ke tempatnya semula. Maka, ada yang mengusulkan bahwa mereka akan meminta pendapat kepada orang yang dikenal paling jujur yakni Muhammad bin Abdullah.

Kemudian, dengan bijak Muhammad berkata, “Ambilkan aku selembar kain,” kemudian dibawakan lah satu lembar kain putih yang dibentangkan dan beliau menaruh Hajar Aswad di atasnya. Kemudian, beliau berkata, “Hendaknya masing-masing kabilah memegang ujung-ujung kain tersebut, dan membawanya ke dekat Ka’bah.” Maka, selesailah masalah tersebut dengan cara damai atas kebijaksanaan Nabi Muhammad yang saat itu usianya baru 30 tahun. 

Keutamaan Hajar Aswad

Hajar Aswad bukanlah batu biasa, melainkan batu yang sangat istimewa bagi umat muslim. Ada beberapa keutamaan yang pastinya akan membuat Anda makin ingin menyentuh dan menciumnya langsung di Baitullah. Apa saja keistimewaan dari Hajar Aswad ini?

Batu yang asalnya dari surga

Seperti yang telah dijelaskan di atas, Hajar Aswad merupakan batu yang asalnya dari surga. Diturunkan oleh Allah SWT sebagai bukti kebesaran Allah. Belum pernah ditemui batu sejenis Hajar Aswad dalam sistem tata surya, jadi bukti bahwa batu hitam ini memang sangat istimewa.

Berada di Masjidil Haram, dekat dengan Ka’bah

Keutamaan berikutnya yaitu Hajar Aswad terletak di dekat bangunan Ka’bah, tepatnya di sisi sebelah tenggara Ka’bah. Tentunya, Anda hanya bisa menjumpai Hajar Aswad saat menjalankan ibadah di Masjidil Haram, atau ketika mengerjakan ibadah haji dan umrah. Tentunya, ini akan semakin memotivasi Anda untuk segera berangkat haji maupun umrah bukan?

Menjadi titik awal dari thawaf

Hajar Aswad juga menjadi titik awal dari pelaksanaan salah satu rukun haji dan umrah yakni thawaf. Thawaf yaitu berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali dimulai dari Hajar Aswad di akhiri di Maqam Ibrahim. Jadi, Hajar Aswad cukup penting keberadaannya.

Mengusap dan) menciumnya merupakan sunnah Rasul

Hukum dari mengusap dan mencium Hajar Aswad merupakan sunnah Rasulullah. Disebutkan bahwa Umar bin Khattab pernah menyaksikan Rasulullah mengusap serta mencium Hajar Aswad, seperti yang disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari:

“Sungguh, aku mengetahui bahwa engkau (Hajar Aswad)) hanya sebuah batu, yang tak memberikan manfaat ataupun kemudharatan bagiku. Andai saja aku tidak menyaksikan Rasulullah SAW pernah menciummu (Hajar Aswad), maka akupun tak mau untuk melakukannya.”

Hal ini menunjukkan bahwa tujuan mengusap dan mencium Hajar Aswad adalah semata-mata untuk mengikuti sunnah Rasullah semata. Dan menyangkal bahwa tujuannya untuk menyembah batu.

Menjadi saksi di hari kiamat bagi siapa saja yang mengusap dan menciumnya

42.jpg

Photo by Giorgio Parravicini on Unsplash

Tidak heran apabila para jamaah haji dan umrah yang sedang menunaikan ibadah ingin mengusap dan mencium Hajar Aswad secara langsung. Sebab kelak di Hari Kiamat, Allah akan menghadirkan batu ini menjadi saksi untuk siapa saja yang mengusap serta menciumnya. Sesuai dengan hadits riwayat dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda,

“Demi Allah, Allah kelak membangkitkan batu ini (Hajar Aswad) di hari akhir dengan mata serta mulut yang bisa berbicara. Sebagai saksi bagi siapa saja yang mengusap dan menciumnya dengan cara yang benar saat di dunia.”

Itulah sejarah dan keistimewaan Hajar Aswad yang wajib Anda ketahui. Semoga Anda semua dimampukan untuk beribadah ke Baitullah agar bisa menjadi salah seorang yang berkesempatan untuk mengusap dan mencium Hajar Aswad, ya!

built with : https://erahajj.co.id